Notice – Angin topan dan tanah longsor disertai banjir bandang menerjang negara Vietnam pada pekan kemarin, akibatnya membuat 59 orang tewas dan puluhan orang lainnya dilaporkan hilang.
Dikutip dari laman reuters, bencana ini membuat fasilitas umum dan rumah penduduk di Kota Honai, Ibu Kota Vietnam rusak parah akibat hantaman keras banjir dan badai.
Topan Super Yagi, atau badai terkuat itu terjadi pada sabtu 7 september 2024, dan disusul banjir Bandang serta tanah longsor pada senin kemarin.
Banjir tersebut membuat sebuah jembatan baja diatas sungai merah yang meluap ke Provinsi Phu Tho runtuh bersama kendaran yang melintasi.
Tiga orang berhasil ditarik keluar dari sungai dalam operasi penyelamatan yang sedang berlangsung dan telah dibawa ke rumah sakit.
Para manajer di kawasan industri dan pabrik di Haiphong, sebuah kota di pantai utara, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki listrik dan berusaha menyelamatkan peralatan.
“Semua orang berusaha keras untuk mengamankan lokasi dan mengeringkan persediaan,” kata Bruno Jaspaert, kepala kawasan industri DEEP C.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengunjungi Haiphong pada hari Minggu dan menyetujui paket bantuan senilai $4,62 juta (£3,5 juta) untuk membantu kota pelabuhan tersebut pulih.
Super Yagi juga merusak lahan pertanian, hampir 116.192 hektare tempat sebagian besar padi ditanam.
Sebelum menghantam Vietnam, Yagi menewaskan sedikitnya 20 orang di Filipina minggu lalu dan tiga orang di Tiongkok.
“Badai seperti Yagi semakin kuat karena perubahan iklim”, kata Benjamin Horton, direktur Earth Observatory of Singapore.
“Hal ini terutama karena air laut yang lebih hangat menyediakan lebih banyak energi untuk memicu badai, yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin dan curah hujan yang lebih tinggi,” tambahnya.